...

Assalamualaikum,,,,, salam ukhuwah buat semuanya,,,, Kalo ada saran dan kritik kirim email aja ya,,,,,,, mau kirim-kirim tips juga bisa,,, nanti eka publikasikan,,mau tukeran link juga bisa,,,,,,,,,,,,,,, syukron wasalamualaikum,,,,

Jumat, Mei 16, 2008

Ketika cinta mengoda

Saya masih ingat ada seorang sahabat yang menulis artikel dengan judul "Cinta tak terbalas". Ya, jika udah bicara tentang "CINTA" , tidak akan pernah ada kata akhirnya, karena CINTA adalah anugerah yang indah sekaligus bikin gelisah.

Cinta tak/belum terbalas mungkin menyakitkan .. bikin penasaran … sekaligus berbunga angan-angan, "andaikan dia mau sama aku..", "apa dia tahu perasaanku ya ?".Mau tidak mau, kita dipaksa untuk mengakui dengan jujur…. , tiap hari pertanyaan serupa itu selalu muncul berganti-ganti.

Bila si dia menunjukkan respon ke arah "sana", hati kita langsung "kling-kling" bersinar cemerlang, serasa hanya kita yang diperhatikan .. "o, ternyata benar .. dia juga punya perasaan sama", "tuh, hanya aku yang dapat perhatian seperti itu…bla bla..bla ". Lagi, kalau si dia yang bikin kita kebat-kebit cuek dalam satu hari, hati tanpa dikomando bilang "tuh kan, aku mah ge-er aja… ", "ah, ternyata dia nggak suka ma aku". Lingkaran ini akan selalu berputar tak berkesudahan bila kita tidak bertanya langsung kepada si dia (karena takut resikonya ditolak).

Setuju sekali dengan pendapat sang ukthi, betapa naifnya hanya karena cinta pada satu orang, kita melupakan cinta dari orang-orang yang telah memberikan cinta sejatinya dari orang tua, saudara, sahabat, guru-guru, dll.

Nah, sekarang bagaimana kalau CINTA BERBALAS ? Apakah memang seperti gambaran orang-orang yang patah hati karena cinta mereka bertepuk sebelah tangan ? Cinta yang berbalas itu indah dan membahagiakan ?.

Cinta. Anugerah terindah itu pasti akan pernah mampir kepada manusia, makhluk ciptaan-Nya yang dilengkapi akal dan perasaan. Kita juga tidak pernah berencana untuk mencintai seseorang. Cinta itu datang tak terduga, mengalir begitu saja dan paling parah.. sukar untuk menghentikannya.! Di saat, virus merah jambu itu datang pada kita… dan bluss !! ternyata… CINTA ITU BERBALAS! Benar-benar indahkah ?

Membahagiakan kah ? Ternyata dari beberapa hasil survey, didapat kesimpulan "Cinta yang berbalas juga tidak selamanya sesuai harapan". ILMU, yang dilengkapi oleh kejujuran hati nurani yang dititipkan oleh SANG PEMILIK CINTA membuat kita gelisah : takut zina hati sekaligus menikmati gejolak perasaan yang bervariasi.

Hari-hari dipenuhi keraguan.. di saat kita gembira bertemu dengan "dia", di saat itu pula rasa "takut" hadir, di saat kita merindukannya, di saat itu pula kita merasa malu karena kita jarang mengingat pemiliknya, Ar-Rahman. Pergulatan batin akan jadi sangat melelahkan jika kita tidak berusaha untuk "mempertahankan" diri sekuatnya.

Okelah, bagi yang sudah punya kemampuan dan keinginan untuk menikah dalam restu orang tua, mereka punya solusi : SEGERA MENIKAH !. Berbahagialah bagi sahabat-sahabat yang berada dalam atmosfir seperti ini.

Nah, bagi yang belum punya kemampuan ? atau yang jatuh cinta pada yang nggak seakidah, atau yang belum direstui orang tua untuk segera menikah, atau lagi, yang jatuh cinta pada tunangan, suami atau isteri orang lain ? Wah.. wah.. ini nih UJIAN BERAT!, bukan berarti Allah nggak sayang sama kita, memberi anugerah sekaligus cobaan, tapi justru kita adalah orang-orang yang terpilih untuk membuktikan kesungguhan cinta kepada-Nya. Lalu ?

Haruskah kita hanyut dan terlena dengan cinta yang sesaat ini ? Ayo sobat ! Cinta sesungguhnya terbingkai dalam mahligai pernikahan. Dalam bingkai itulah kita benar-benar berhak mengekspresikan seluruh perasaan cinta yang ada… untuk meraih cinta-Nya yang Agung. Lamar atau minta dilamar, hanya itu pilihan.

Jangan terjebak CINTA SEMU !! Jika nama "dia" hadir tanpa diundang, segera ganti dengan istighfar dan sibukkan diri dengan aktifitas yang membutuhkan konsentrasi. Berhati-hatilah dengan hati yang melambung tinggi karena akan sangat sakit bila terhempas.

Tulisan ini hanya sekedar wacana untuk sama-sama jadi renungan. Mudah-mudahan kita bisa menikmati CINTA yang dianugerahkan-Nya dengan rasa syukur yang dalam, membuat kita makin mencintai-Nya dalam setiap hembusan nafas, berusaha mempertahankan zikrullah agar tidak berganti dengan nama si "dia".

Mari nikmati CINTA hanya untuk mengharap balasan cinta dari Sang Pemilik Cinta, karena hanya Dia yang tidak pernah mengecewakan kita. (fad)***


-----------------------------
sumber : manajemenqalbu.com

Menebar sejuta cinta buat dia

Walaupun nggak ngikutin perayaan Valentine, bukan berarti kita nggak bisa berkasih sayang. Banyak cara dan usaha untuk bisa mengungkapkan cinta dan kasih sayang pada siapapun. Tunjukkan bahwa tanpa Valentine kita masih bisa membuktikan rasa cinta kita. Biar sejuta cinta terungkap dan semilyar dendam terpendam kalian perlu menyimak ini, nih… .


1. Banyakin senyum
Asahlah kepekaan hati dan jiwa kita, tebarkan senyuman yang kita miliki pada orang-orang di sekitar kita. Asalkan jangan kebanyakan senyum, lho !!! Ntar kamu dikira orang gila !!! Dengan senyum hidup kita akan tenang dan menjadi indah melihat wajah-wajah di sekitar kita ceria dan mereka pun tentu akan bahagia menjalani kehidupannya. Lagipula senyum itu shodaqoh juga, kan. Tul, nggak ?


2. Ungkapin cinta sebagai bukti
Eiit…, pernah nggak kamu baca cerita mengenai ungkapan cinta sebagai bukti? Ada suatu cerita, ketika ada seseorang di samping Rasulullah SAW, lalu lewatlah seorang sahabatnya. Kemudian orang di samping Rasulullah berkata, “Ya, Rasulullah, aku mencintai dia. “ Lalu Rasul pun balik bertanya, “Sudahkah kamu mengatakannya?“ “Belum !!!“ jawab orang itu. “ Ungkapkan padanya, “ kata Nabi. Lalu orang itu menghampiri sahabatnya. “Ya, fulan. Aku mencintaimu karena Allah. “ Dan sahabatnya menjawab, “ Semoga Allah mencintaimu karena engkau mencintaiku karena-Nya. “ Begitulah sobat muda Insan… cinta atas nama Allah, maka jawabannya so pasti karena Allah juga… . Siap ndak nih kamu mengungkapkan cinta pada sobat tercinta kamu ?


3. Tiada cinta tanpa pengorbanan
Yup, dengan bersahabat apalagi karena cinta memang membutuhkan banyak pengorbanan. Misalnya orang tua kamu mencintai kamu, pasti deh mereka menjagamu terus mengantarmu kemana kamu ingin pergi dan paling penting mereka pasti sangat melindungimu. Meski kadang kala dengan pengorbanan itu tak ada harganya di matamu atau terasa mereka mengekang langkahmu, tapi dengan jujur bertanyalah pada hatimu sendiri apakah kamu mencintai beliau berdua juga.


4. Saling memberi dan berbagi
Nggak hanya mengharapkan orang lain mencintai kita, tapi kita musti mulai mencintai orang lain, agar terjadi keseimbangan. Barangsiapa yang banyak memberi, insya Allah akan banyak menerima. Apalagi udah banyak memberi nggak harap balasan. Bila diibaratkan sebuah mata air yang selalu bergejolak keinginannya untuk melepaskan beribu-ribu kubik air bening selanjutnya menderas mengikuti alur sungai menuju lautan luas, mata air sama sekali tidak pernah mengharapkan ia kembali. Sama pula seperti pancaran sinar cerah matahari di pagi hari, dari dulu sampai sekarang ia terus-menerus memancarkan sinarnya tanpa henti, dan sama pula, matahari tidak mengharap sedikit pun sang cahaya yang telah terpancar kembali pada dirinya.


5. Do’a
Nah, untuk yang satu ini jangan lupa mendo’akan mereka, orang-orang yang kamu cintai, karena dengan do’alah kita bisa merasa dekat dengan Allah serta saudara kita yang lainnya. Do’a yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW adalah doa Robithoh, yaitu : “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan kecintaan hanya kepada-Mu, bertemu untuk taat kepada-Mu, bersatu dalam rangka menyeru di jalan-Mu, dan berjanji setia untuk untuk membela syariat-Mu. Maka kuatkanlah ikatan pertaliannya ya, Allah, abadikanlah kasih sayangnya, tunjukkanlah jalannya dan penuhilah dengan cahaya-Mu yang tidak pernah redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakkal kepada-Mu, hidupkanlah ia dengan ma’rifah-Mu, dan matikanlah ia dalam keadaan syahid di jalan-Mu… Amin”. Dengan do’a diatas insya Allah akan menjamin kehidupan bermasyarakat kita menjadi damai karena semua orang diikatkan hatinya oleh Allah.


Dari uraian di atas, pasti deh kamu tahu cinta yang bermula dari mata lalu jatuh ke dasar hati. Ehm … . So, cinta seperti apa sih sih yang kamu bisa ungkapkan, kapan saja dan di mana saja??? Pasti udah tahu jawabannya, kan? Tapi inget, lho !!! Syarat utamanya adalah sesama muslim tanpa didasari nafsu syahwat!!! Gimana dengan kamu ??? [4121X13 +]

Hakikat cinta

Cinta adalah bagian dari fitrah, orang yang kehilangan cinta dia tidak normal tetapi banyak juga orang yang menderita karena cinta. Bersyukurlah orang-orang yang diberi cinta dan bisa menyikapi rasa cinta dengan tepat.

Hikam: "Dijadikan indah pada pandangan manusia, kecintaan kepada apa-apa yang diinginkan yaitu wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup didunia dan disisi Allah tempat kembali yang baik." (Al-Qur`an: Al-Imron ayat 14)

Cintamu kepada sesuatu menjadikan kamu buta dan tuli (HR. Abu Dawud dan Ahmad)

Cinta memang sudah ada didalam diri kita, diantaranya terhadap lawan jenis. Tapi kalau tidak hati-hati cinta bisa menulikan dan membutakan kita.

Cinta yang paling tinggi adalah cinta karena Allah cirinya adalah orang yang tidak memaksakan kehendaknya. Tapi ada juga cinta yang menjadi cobaan buat kita yaitu cinta yang lebih cenderung kepada maksiat. Cinta yang semakin bergelora hawa nafsu, makin berkurang rasa malu. Dan, inilah yang paling berbahaya dari cinta yang tidak terkendali.

Islam tidak melarang atau mengekang manusia dari rasa cinta tapi mengarahkan cinta tetap pada rel yang menjaga martabat kehormatan, baik wanita maupun laki-laki. Kalau kita jatuh cinta harus hati-hati karena seperti minum air laut semakin diminum semakin haus. Cinta yang sejati adalah cinta yang setelah akad nikah, selebihnya adalah cobaan dan fitnah saja.

Cara untuk bisa mengendalikan rasa cinta adalah jaga pandangan, jangan berkhalwat berdua-duaan, jangan dekati zina dalam bentuk apapun dan jangan saling bersentuhan.

Bagi orang tua yang membolehkan anaknya berpacaran, harus siap-siap menanggung resiko. Marilah kita mengalihkan rasa cinta kita kepada Allah dengan memperbanyak sholawat, dzikir, istighfar dan sholat sehingga kita tidak diperdaya oleh nafsu, karena nafsu yang akan memperdayakan kita. Sepertinya cinta padahal nafsu belaka. (imm)

Visitor